Pages

Selasa, 10 Desember 2013

DRAHMA


     Naskah drama adalah jenis karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog antartokoh dalam cerita drama. Dalam membaca dan memahami naskah drama, kalian harus mengetahui unsur yang membangun naskah drama.
     Unsur intrinsik naskah drama, :
1.      tema, yaitu ide/gagasan utama cerita drama,
2.      tokoh, yaitu pelaku dalam cerita drama,
3.      penokohan atau perwatakan, yaitu penggambaran keadaan batin dan fisik tokoh sehingga dapat membedakan tokoh satu dengan yang lain,
4.      latar, yaitu tempat dan waktu kejadian peristiwa drama,
5.      pesan, yaitu sesuatu/maksud yang ingin disampaikan pengarang,.
    Langkah-langkah menulis naskah drama, ialah
1.      . menentukan tema,
2.      membuat urutan cerita,
3.      menulis cerita dalam bentuk percakapan antartokoh (dialog), dan
4.      sertakan petunjuk teknis.
     Bermain peran dengan naskah
Setelah berlatih menulis naskah drama, pada kesempatan kali ini kamu
akan berlatih bermain peran. Agar mampu bermain peran dengan baik,
kamu harus rajin berlatih. Hal-hal yang harus kamu lakukan untuk
mempersiapkan pertunjukan drama, antara lain sebagai berikut.
  1. Tulislah naskah sederhana (satu babak)!
  2. Bedahlah isi naskah dengan calon pemain!
  3. Lakukan  casting untuk memilih pemain!
  4. Berlatihlah membaca, menghafal, dan berdialog sesuai dengan karakter tokoh!
  5. Berlatih gerak di atas panggung!
  6. Berlatihlah dari awal sampai akhir!
  7. Berlatihlah dengan kostum pentas!
  8. Berlatihlah dengan properti dan musik!
  9. Lakukanlah orientasi (penguasaan) panggung!
10. Siap menggelar pertunjukan/pentas!
Pementasan drama :
Pementasan drama merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan. Dalam pentas, aktor bermain peran dan menunjukkan kebolehannya. Aktor memerankan tokoh cerita dengan karakter tertentu. Setiap tokoh cerita mempunyai peranan dan watak yang berbeda. Dalam memberikan apresiasi terhadap pementasan drama, ada
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pementasan drama :
1. Aktor
Seorang aktor dituntut untuk mampu memerankan tokoh cerita. Keahlian aktor dapat menghadirkan sosok tokoh yang diperankan seperti nyata, baik tingkah laku, dialog, maupun jiwanya. Selain bermain secara individu, aktor juga diharuskan dapat bermain secara kelompok. Artinya,di atas panggung seorang pemain tidak bermain sendiri, ada tokoh cerita ain yang harus bekerja sama dalam menghadirkan permainan yang baik. Kekompakan antarpemain sangat menentukan keberhasilan sebuah pementasan.
2. Latar
Dalam pementasan drama, yang dimaksud latar atau  setting adalah tempat yang dipakai untuk pementasan. Latar dalam pementasan drama juga berfungsi untuk memberi gambaran tentang cerita, yakni tempat, waktu, dan suasana sebuah peristiwa dalam cerita. Selain memberikan gambaran tempat, latar juga mempunyai fungsi sebagai arena permainan, waktu, suasana, dan kesan artistik. Sebaiknya, pembuatan panggung disajikan secara proporsional.
3. Kostum
Kostum atau busana pentas merupakan pakaian penunjang karakter pemain dalam menghadirkan sosok tokoh cerita. Selain itu, kostum juga dapat menggambarkan sebuah kurun waktu kejadian drama dan artistic pementasan.
4. Tata rias (make up)
Tata rias adalah riasan wajah pemain yang bertujuan untuk membantu pemain menghadirkan karakter tokoh cerita.
5. Musik
Musik berfungsi untuk membangun suasana tertentu, seperti tuntutan peristiwa drama. Musik yang kurang baik dan kurang tepat dapat merusak suasana drama.
6. Menanggapi Hasil Pementasan
Apa yang harus ditanggapi dari hasil pementasan? Hal-hal yang ditanggapi penonton dari sebuah pementasan, antara lain akting, aktor, penokohan, kostum, tata rias  (make-up), musik, latar, dan penataan panggung. Pertanyaan berikut, dapat digunakan sebagai penolong untuk

Mengapresiasikan Pementasan Drama
Permainan aktor/pelaku pentas merupakan tulang punggung sebuah pertunjukan drama. Sukses atau tidaknya pertunjukan drama bergantung pada teknik penyutradaraan dan akting pemain. Aktor harus dapat menentukan tokoh secara sempurna sehingga penonton melihat bahwa hal tersebut nyata dan tidak berpura-pura.
Pemain/aktor yang baik harus memenuhi kriteria berikut ini, yaitu:
1.      mampu menghayati dan memerankan tokoh sesuai dengan karakter,
2.      dapat menyesuaikan diri dan tepat dalam menggunakan gestur (gerak kecil-kecil),
3.      berdialog dengan lafal, artikulasi, jeda, dan intonasi yang tepat,
4.      mampu bekerja sama dengan pemain lain di dalam pertunjukan,
5.      mampu menguasai panggung dan kelengkapan artistik yang mendukung, antara lain penyinaran, musik, tata rias  (make-up) dan busana atau kostum.
Hal-hal yang harus kamu lakukan untuk mempersiapkan pertunjukan drama, antara lain sebagai berikut.
1.      Tulislah naskah sederhana (satu babak)!
2.      Bedahlah isi naskah dengan calon pemain!
3.      Lakukan  casting untuk memilih pemain!
4.      Berlatihlah membaca, menghafal, dan berdialog sesuai dengan karakter tokoh!
5.      Berlatih gerak di atas panggung!
6.      Berlatihlah dari awal sampai akhir!
7.      Berlatihlah dengan kostum pentas!
8.      Berlatihlah dengan properti dan musik!
9.      Lakukanlah orientasi (penguasaan) panggung!
1

Contoh teks dramah :
Ayah : Kepala  rumah tangga, umur 55 tahun, berwatak sabar dan penyayang.
Ibu : Ibu rumah tangga, umur 50 tahun, berwatak mudah panik dan mudah tersinggung.
Anak 1 : Gadis, umur 22 tahun, cantik, energik, berjiwa pemberontak, dan idealis.
Anak 2 : Laki-laki, umur 19 tahun, tegap, kuat, dan egois.
Ibu : Ayah, sepertinya hujan akan turun. Lihatlah mendung itu gelap
sekali. Di mana anak-anak?
Ayah : Tenanglah Bu. Mereka, ‘kan sudah dewasa.
Ibu : Tapi, ‘kan tidak biasanya mereka pulang terlambat. Lagi pula
mendung begini dahsyat.
Ayah : Mereka toh bisa berlindung, jika nanti hujan turun dengan lebat.
Ibu : Ah, Ayah selalu begitu!
Ayah : Ah, Ibu juga selalu begitu!
(Keduanya diam, lalu anak ke-2 memasuki pintu panggung)
Ibu : Kenapa pulang terlambat, Man? Sudah makan siang, Nak?
Anak 2 : Sudah Bu. Tadi, ada demo yang menghambat lalu lintas.
Ayah : Demo tentang apa dan oleh siapa?
Anak 2 : Tidak tahu, Ya. Saya tidak peduli demo macam apa dan oleh siapa. (Masuk ke kamar, ganti baju, dan keluar lagi).
Ibu : Kau mau kemana lagi, Man?
Anak 2 : Voli, Bu. Ada latihan di stadion.
Ibu : Mendung begitu gelap, kakakmu belum pulang. Carilah dulu!
Anak 2 : Saya sudah terlambat, Bu. Lagi pula Kakak pasti bisa menjaga diri.
Ibu : Hujan akan segera turun. Nanti dia terjebak hujan. Jemputlah dulu!
Anak 2 : Bu, saya sudah berumur 19 tahun. Jadi, saya rasa, Kakak juga
sudah bukan balita lagi.
Ayah : Man, jangan kasar kepada ibumu!
(Anak 1 mendadak  nyelonong masuk dan menghempaskan
tubuhnya ke sofa)
Anak 2 : Tuh, Bu, Putri Cinderela sudah kembali ke istana. Saya pergi dulu!
Anak 1 : Reseh, lu!
Ibu : Dari mana kau, Martha?
Anak 1 : Biasalah, Bu, memperjuangkan keadilan.
Ayah : Keadilan macam apa?
Anak 1 : Keadilan bagi rakyat jelata. Sekarang ini, ya, segala kepentingan umum sudah dimanipulasi oleh  kepentingan golongan dan orang-orang tertentu. Tadi, ya, seandainya tidak ada bentrok dengan polisi, kami sudah bisa menembus gedung yang angkuh itu.
Ibu : Kau berurusan dengan polisi?
Anak 1 : Demi keadilan, Bu.
Ibu : Jangan macam-macam kamu, ya,!
Anak 1 : Ibu jangan khawatir. Jangan panik seperti itu!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About