Pages

Selasa, 10 Desember 2013

WAWANCARA


Wawancarah : proses Tanya jawab antara pewawancara dengan narasumber untuk mencari informasi biasanya di muat di media dan menggunaka bahasa yang sopan

Hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan wawancara :
1.      Menentukan topic wawancara
2.      Menetukan tujuan informasi apa saja yang ingin diperoleh
3.      Mempersiapkan daftar pertanyaan dengan unsur 5W+1H
4.      Menentukan narasumber
5.      Membuat janji dengan narasumber mengenai tempat dan waktu untuk wawancara
6.      Gunakan bahasa yang sopan
7.      Akhiri dengan ucapa salam

Langkah-langkah membuat wawancara :
Bab I PENDAHULUAN :     -    Latar belakang
-          Tujuan  
Bab II ISI LAPORAN :         A. pelaksana
-          Pewawancara
-          Wawancara
-          Topik
-          Waktu dan tempat
B. transkip hasil wawancara
C.  analisis hasil wawancara
Bab III PENUTUP :               A. SIMPULAM
                                                B. SARAN

Contoh Wawancara :
BAB I PENDAHULUAN :

A.    Latar belakang :
Mencari informasi dan ingin mengetahau bahwa gerabah yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia.keterampilan membuat gerabah telah dilakukan sejak jaman dahulu dan telah menjadi bagian dari perkembangan peradaban bangsa di nusantara,jejak historinya pun jelas yaitu terwariskan hingga masa kini, keahlian membuat gerabah ini baru di kenal di masa bercocok tanam,siklus cocok tanam yang menyisahkan waktu luang cukup panjang bagi para petani sehingga memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keahlian ini dan jenis gerabah yang di hasilkan kebanyakan berupa peralatan rumah tangga. Dengan kegunaan  gerabah  yang sangat beraneka ragam, mulai sekedar barang hiasan ruangan, peralatan rumah tangga hingga souvenir dengan ukuran yang sangat beragam. Menurut bentuk dan kegunaannya,
B.     Tujuannya  :
1.      Ingin mengetahui tentang definisi Gerabah! 
2.      Ingin mengetahui tentang sejarah Gerabah! 
3.      Cara Pembuatan gerabah
 
 

BAB II ISI LAPORAN :



A.    PELAKSANAAN
·         Pewawancara :



·         Wawancara :
Nama                           : Bu. Yenny
Alamat                                    : Desa. Jerekan, kec. Sukodadi, kab. Lamongan
Pekerjaan                     : Pembuat  gerabah dan penjual gerabah
·         Topik/ tema wawancara : Pembuatan barang gerabah
·         Waktu dan tempat :
Waktu                         : pagi hari
Tempat di pasar           : menonggo




B.     TRINSKIP  HASIL WAWANCARA :
 Barang antik ( Geraba )

Wawancara : Assalamuallaikum bu

Narasumber : Walaikum Salam

Wawancara : bu mintak waktunya sebentar?,saya di beri tugas sekolah mewawancarai ibu akan mencari informasi tentang pembuatan gerabah ?
  
Narasumber : silahkan nak 

Wawancara : dimana alamat pembuatan barang-barang antik (gerabah) ?

Narasumber : desa jerekan kec sukodadi kab lamongan

Wawancara : apa saja barang yang di buat bu  ?

Narasumber : iya, membuat barang-barang kebutuhan rumah tangga, nak

Wawancara : apa saja bu contohnya?

Narasumber : iya ini ada cowek, laya, wajan, gendi, gendel, pot bunga, dan patung dll

Wawancara : bu apa bedanya cowek dengan laya ?

Narasumber : bedanya cowek itu bentuknya kecil biasanya di gunkan untuk mengahulusakn bahan-bahan untuk sambal dan kalau laya itu bentuknya besar di gunakan untuk mengahluskan bahan-bahan masakan atau juga bahan-bahan untuk sambal

Wawancara : bu,  gerabah ini bahanya apa saja  ?

Narasumber : bahanya tanah liat, cetak dan tungku tempat pembakaran

Wawancara : apakah semua jenis tanah bisa digunakan menjadi barang-barang antik ( gerabah ) ?

Narasumber : tidak semua tanah liat bisa digunakan menjadi barang-barang antik ( gerabah )mislanya tanah yang tidak bisa di gunakan  yaitu tanah kapur karena tidak bisa di olah dan sifatnya tidak lunak atau tidak mudah di bentuk

Wawancara : bu bagaimana cara pembuatan gerabah :
  
Narasumber :
Proses pertama kita harus memilih tanah yang benar-benar bagus tidak boleh memilih sembarang tanah
Proses kedua tanah yang sudah dipilih kemudian disiram air kemudian didiamkan selama satu hari satu malam, berfungsi agar tanah tersubut benar-benar lunak unuk mempermudah proses pengolahan dan di keesokan harinya tanah harus kita sisir dengan cangkul untuk mencari batu-batu yang ,masih ada dalam tanah  Proses menyisir tersebut di lakukan sebanyak 3 sampai 5 kali.
Proses ketiga tanah yang sudah diolah tersebut kita bentuk bulat seperti bola, dan kita masukan kedalam mesin pengiling tanah biar tanah tersebut benar-benar halus, proses penggilingan tanah dilaukuan sebanyak 3 sampai 5 kali, tanah yang sudah dihaluskan kita bulatkan lagi seperti bola, agar kita mudah memindahkan tanah tersebut
Proses keempat adalah proses pembentukan segala bentuk yang kita inginkan, kita mau membentuk cowek, layah, gendih, gendel, pot bunga wajan dan  patung dll.
Proses kelima tanah liat yang sudah di bentuk jadi ( cowek, layah, gendih, gendel, pot bunga wajan dan  patung dll ) kita jemur di bawah terik matahari Selma 1 samapai 2 hari, biar tanah tersebut tidak terlau lunak, berfungsi untuk kita halus dan kita simpan lagi selam satu malam kita lakukan dalam proses penjemuran dan penghalusan selama 6 sampai 7 kali biar barang tersebut benar-benar untuk di bakar
proses keenam yaitu proses pembakaran, semua barang yang sudah siap dibakar kita masukan kedalam tukung pembakaran kemudian ditata dengan rapi barang yang berukuran besar kita letakan  letakan paling bawah dan kita kasih potongan kayu bakar diatas barang tersebut lalu kita letakan lagi barang dengan ketinggian 1 sampai 2 meter dar mulut tukungku pembakaran tersebut, kemudian bagian tepi-tepi di kasih lapisan tanah liat tetapu di campur dengan jerami sampai tidak terlihat barang yang mau kita bakar nyalakan api dengan korek proses pembakaran memakan waktu 10 sampai 12 jam biar barang tersebut matang dan kuat tahan denagan air

Wawancara : berapa lama proses pengeringan pada musim hujan dan pada musim kemarau ?

Narasumber : pengeringan pada musim hujan itu prosesnya sangat lama karena tidak ada penyinaran matahari secara langsung dan sering tetupi awan-awan yang hitam  tebal sedangkan  di musim kemarau penyinaran matahari secara langsung dan tidak tertutupi awan-awan tebal

Wawancara : bu, siapa saja yang membuat gerabah ?

Narasumber : iya beberapa karyawan

Wawancara : berapa banyak karyawan yang bekerja di gerabah ini, bu ?

Narasumber : iya kira-kira 10 orang lebih karyawan dengan keahliannya sendiri, misalnya ada yang memilih tanah, mencetak dan pembakran
Wawncara : kapan waktu di mulainya sampai waktu istirat  pada saat pembuatan gerabah oleh para pekerja ?
Narasumber : dimulainya pembuatan gerabah oleh para pekerja pukul 07.00 sampai waktu istirahat 04.00

Wawancara : mengapa barang ini di sebut gerabah ? 

Narasumber : karena gerabah ini   mempunyai ciri-ciri pemakaian tanah liat dengan teknik pembakaran sederhana

Wawancara : bu , bagaimana penjualan gerabah di pasar-pasar tradisional ?

Narasumber : iya alhamdulilah penjualan gerabah di pasar-pasar tradisional sangat laris tapi di zaman yang modern ini gerabah tidak begitu di butukan karena sudah ada alat-alat yan canggi misalnya belender, open(  pemanggang ) dan meji kom ( tempat memasak nasi )

C.     Analisi wawancara :

Gerabah
Gerabah dibuat oleh warga  Desa, Jerekan, Kec. Sukodadi, Kab. Lamongan denagan membuat barang-barang kebutuhan rumah tangga contohnya cowek, laya, gendil, pot bunga, wajan dan patung dll. “ Apa perbedaan cowek dengan laya?” cowek itu bentuknya kecil biasanya digunkan untuk menghaluskan bahan-bahan untuk samabal sedangkan laya itu berbentuknya besar biasanya di gunakan untuk menghaluskan bumbu-bumbu masakan atau juga bahan-bahan untuk samabal. Gerabah bahanya berasal dari tanah liat dan tidak semua tanah liat digunakan untuk membuat gerabah misalnya tanah kapur karena tidak bisa di olah dan sifatnya tidak lunak atau tidak mudah di bentuk,
Pembuatan gerabah dengan cara berikut ini, Proses pertama kita harus memilih tanah yang benar-benar bagus tidak boleh memilih sembarang tanah
Proses kedua tanah yang sudah dipilih kemudian disiram air kemudian didiamkan selama satu hari satu malam, berfungsi agar tanah tersubut benar-benar lunak unuk mempermudah proses pengolahan dan di keesokan harinya tanah harus kita sisir dengan cangkul untuk mencari batu-batu yang ,masih ada dalam tanah  Proses menyisir tersebut di lakukan sebanyak 3 sampai 5 kali.
Proses ketiga tanah yang sudah diolah tersebut kita bentuk bulat seperti bola, dan kita masukan kedalam mesin pengiling tanah biar tanah tersebut benar-benar halus, proses penggilingan tanah dilaukuan sebanyak 3 sampai 5 kali, tanah yang sudah dihaluskan kita bulatkan lagi seperti bola, agar kita mudah memindahkan tanah tersebut
Proses keempat adalah proses pembentukan segala bentuk yang kita inginkan, kita mau membentuk cowek, layah, gendih, gendel, pot bunga wajan dan  patung dll.
Proses kelima tanah liat yang sudah di bentuk jadi ( cowek, layah, gendih, gendel, pot bunga wajan dan  patung dll ) kita jemur di bawah terik matahari Selma 1 samapai 2 hari, biar tanah tersebut tidak terlau lunak, berfungsi untuk kita halus dan kita simpan lagi selam satu malam kita lakukan dalam proses penjemuran dan penghalusan selama 6 sampai 7 kali biar barang tersebut benar-benar untuk di bakar
proses keenam yaitu proses pembakaran, semua barang yang sudah siap dibakar kita masukan kedalam tukung pembakaran kemudian ditata dengan rapi barang yang berukuran besar kita letakan  letakan paling bawah dan kita kasih potongan kayu bakar diatas barang tersebut lalu kita letakan lagi barang dengan ketinggian 1 sampai 2 meter dar mulut tukungku pembakaran tersebut, kemudian bagian tepi-tepi di kasih lapisan tanah liat tetapu di campur dengan jerami sampai tidak terlihat barang yang mau kita bakar nyalakan api dengan korek proses pembakaran memakan waktu 10 sampai 12 jam biar barang tersebut matang dan kuat tahan denagan air,

Dengan cuaca yang tidak tentu proses pengeringan di musim hujan prosesnya sangat lama karena tidak ada penyinaran matahari secara angsung dan sering tetupi awan-awan yang hitam  tebal sedangkan  di musim kemarau penyinaran matahari secara langsung dan tidak tertutupi awan-awan tebal, pembuatan gerabah di desa jerekan mempunyai karywan sebanyak 10 orang lebih dengan masing-masing keahlian minyanya di bagian pemilihan tanah laiat, pencetakan dan pembakaran dll. Karyawan mulai kerja jam 07.30 WIB samapi istirahat pukul jam 04.00, dikatan gerabah karena mempuyai ciri-ciri pemakaian tanah liat dengan teknik pembakaran yang sederhana, pemasar gerabah di pasar-pasar tradisional sangat laris tapi di zaman yang modern ini gerabah tidak begitu di butukan karena sudah ada alat-alat yan canggi misalnya belender, open(  pemanggang ) dan meji kom ( tempat memasak nasi ).

BAB III PENUTUP :

A.    Simpulan :
Bahwa gerabah terbuat dari tanah liat dan teknik pembakaran yang sederhana dengan mengembangkan keahlian dan tanah liat di bentuk dengan berbagi jenis gerabah yang di hasilkan kebanyakan berupa peralatan rumah tangga. Dengan kegunaan  gerabah  yang sangat beraneka ragam, mulai sekedar barang hiasan ruangan, peralatan rumah tangga hingga souvenir dengan ukuran yang sangat beragam.


B.     Saran
1.      Kita warga Indonesia wajib mengebangkan kerajinan gerabah dank ala dengan barang-barang masa kini
2.      Gunakan gerabah karena gerabah bisa menyerapa berbagi penyakit

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About