Wawancarah
:
proses Tanya jawab antara pewawancara dengan narasumber untuk mencari informasi
biasanya di muat di media dan menggunaka bahasa yang sopan
Hal
yang perlu di perhatikan dalam melakukan wawancara
:
1. Menentukan
topic wawancara
2. Menetukan
tujuan informasi apa saja yang ingin diperoleh
3. Mempersiapkan
daftar pertanyaan dengan unsur 5W+1H
4. Menentukan
narasumber
5. Membuat
janji dengan narasumber mengenai tempat dan waktu untuk wawancara
6. Gunakan
bahasa yang sopan
7. Akhiri
dengan ucapa salam
Langkah-langkah
membuat wawancara :
Bab I PENDAHULUAN :
- Latar belakang
-
Tujuan
Bab II ISI LAPORAN : A. pelaksana
-
Pewawancara
-
Wawancara
-
Topik
-
Waktu dan tempat
B. transkip hasil
wawancara
C. analisis hasil wawancara
Bab III PENUTUP : A.
SIMPULAM
B.
SARAN
Contoh Wawancara :
BAB
I PENDAHULUAN :
A. Latar
belakang :
Mencari informasi dan ingin
mengetahau bahwa gerabah yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian
dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan
manusia.keterampilan membuat gerabah telah dilakukan sejak jaman dahulu dan
telah menjadi bagian dari perkembangan peradaban bangsa di nusantara,jejak
historinya pun jelas yaitu terwariskan hingga masa kini, keahlian membuat
gerabah ini baru di kenal di masa bercocok tanam,siklus cocok tanam yang
menyisahkan waktu luang cukup panjang bagi para petani sehingga memberikan
kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keahlian ini dan jenis gerabah yang
di hasilkan kebanyakan berupa peralatan rumah tangga. Dengan kegunaan gerabah
yang sangat beraneka ragam, mulai sekedar barang hiasan ruangan,
peralatan rumah tangga hingga souvenir dengan ukuran yang sangat beragam.
Menurut bentuk dan kegunaannya,
B. Tujuannya :
1.
Ingin mengetahui tentang definisi
Gerabah!
2.
Ingin mengetahui tentang sejarah
Gerabah!
3.
Cara Pembuatan gerabah
BAB II ISI LAPORAN :
A.
PELAKSANAAN
·
Pewawancara :
·
Wawancara :
Nama
: Bu. Yenny
Alamat : Desa. Jerekan, kec. Sukodadi, kab. Lamongan
Pekerjaan
: Pembuat gerabah dan penjual gerabah
·
Topik/ tema wawancara : Pembuatan barang
gerabah
·
Waktu dan tempat :
Waktu
: pagi hari
Tempat
di pasar : menonggo
B. TRINSKIP HASIL WAWANCARA :
Barang
antik ( Geraba )
Wawancara : Assalamuallaikum bu
Narasumber : Walaikum Salam
Wawancara : bu mintak waktunya sebentar?,saya di beri
tugas sekolah mewawancarai ibu akan mencari informasi tentang pembuatan gerabah
?
Narasumber :
silahkan nak
Wawancara : dimana alamat pembuatan barang-barang
antik (gerabah) ?
Narasumber : desa jerekan kec sukodadi kab lamongan
Wawancara : apa saja barang yang di buat bu ?
Narasumber : iya, membuat barang-barang kebutuhan
rumah tangga, nak
Wawancara : apa saja bu contohnya?
Narasumber : iya ini ada cowek, laya, wajan, gendi,
gendel, pot bunga, dan patung dll
Wawancara :
bu apa bedanya cowek dengan laya ?
Narasumber : bedanya cowek itu bentuknya kecil
biasanya di gunkan untuk mengahulusakn bahan-bahan untuk sambal dan kalau laya
itu bentuknya besar di gunakan untuk mengahluskan bahan-bahan masakan atau juga
bahan-bahan untuk sambal
Wawancara : bu,
gerabah ini bahanya apa saja ?
Narasumber : bahanya tanah liat, cetak dan tungku
tempat pembakaran
Wawancara : apakah semua jenis tanah bisa digunakan
menjadi barang-barang antik ( gerabah ) ?
Narasumber : tidak semua tanah liat bisa digunakan
menjadi barang-barang antik ( gerabah )mislanya tanah yang tidak bisa di
gunakan yaitu tanah kapur karena tidak
bisa di olah dan sifatnya tidak lunak atau tidak mudah di bentuk
Wawancara : bu bagaimana cara pembuatan gerabah :
Narasumber :
Proses
pertama kita harus memilih tanah yang benar-benar bagus tidak boleh memilih
sembarang tanah
Proses
kedua tanah yang sudah dipilih kemudian disiram air kemudian didiamkan selama
satu hari satu malam, berfungsi agar tanah tersubut benar-benar lunak unuk
mempermudah proses pengolahan dan di keesokan harinya tanah harus kita sisir
dengan cangkul untuk mencari batu-batu yang ,masih ada dalam tanah Proses menyisir tersebut di lakukan sebanyak
3 sampai 5 kali.
Proses
ketiga tanah yang sudah diolah tersebut kita bentuk bulat seperti bola, dan
kita masukan kedalam mesin pengiling tanah biar tanah tersebut benar-benar
halus, proses penggilingan tanah dilaukuan sebanyak 3 sampai 5 kali, tanah yang
sudah dihaluskan kita bulatkan lagi seperti bola, agar kita mudah memindahkan
tanah tersebut
Proses
keempat adalah proses pembentukan segala bentuk yang kita inginkan, kita mau
membentuk cowek, layah, gendih, gendel, pot bunga wajan dan patung dll.
Proses
kelima tanah liat yang sudah di bentuk jadi ( cowek, layah, gendih, gendel, pot
bunga wajan dan patung dll ) kita jemur
di bawah terik matahari Selma 1 samapai 2 hari, biar tanah tersebut tidak
terlau lunak, berfungsi untuk kita halus dan kita simpan lagi selam satu malam
kita lakukan dalam proses penjemuran dan penghalusan selama 6 sampai 7 kali
biar barang tersebut benar-benar untuk di bakar
proses
keenam yaitu proses pembakaran, semua barang yang sudah siap dibakar kita
masukan kedalam tukung pembakaran kemudian ditata dengan rapi barang yang
berukuran besar kita letakan letakan
paling bawah dan kita kasih potongan kayu bakar diatas barang tersebut lalu
kita letakan lagi barang dengan ketinggian 1 sampai 2 meter dar mulut tukungku
pembakaran tersebut, kemudian bagian tepi-tepi di kasih lapisan tanah liat
tetapu di campur dengan jerami sampai tidak terlihat barang yang mau kita bakar
nyalakan api dengan korek proses pembakaran memakan waktu 10 sampai 12 jam biar
barang tersebut matang dan kuat tahan denagan air
Wawancara : berapa lama proses pengeringan pada
musim hujan dan pada musim kemarau ?
Narasumber : pengeringan pada musim hujan itu
prosesnya sangat lama karena tidak ada penyinaran matahari secara langsung dan
sering tetupi awan-awan yang hitam tebal
sedangkan di musim kemarau penyinaran
matahari secara langsung dan tidak tertutupi awan-awan tebal
Wawancara : bu, siapa saja yang membuat gerabah ?
Narasumber : iya beberapa karyawan
Wawancara : berapa banyak karyawan yang bekerja di gerabah
ini, bu ?
Narasumber : iya kira-kira 10 orang lebih karyawan
dengan keahliannya sendiri, misalnya ada yang memilih tanah, mencetak dan
pembakran
Wawncara : kapan waktu di mulainya sampai waktu
istirat pada saat pembuatan gerabah oleh
para pekerja ?
Narasumber : dimulainya pembuatan gerabah oleh para
pekerja pukul 07.00 sampai waktu istirahat 04.00
Wawancara : mengapa barang ini di sebut gerabah
?
Narasumber
: karena gerabah ini mempunyai ciri-ciri
pemakaian tanah liat dengan teknik pembakaran sederhana
Wawancara : bu , bagaimana penjualan
gerabah di pasar-pasar tradisional ?
Narasumber : iya alhamdulilah
penjualan gerabah di pasar-pasar tradisional sangat laris tapi di zaman yang
modern ini gerabah tidak begitu di butukan karena sudah ada alat-alat yan
canggi misalnya belender, open(
pemanggang ) dan meji kom ( tempat memasak nasi )
C.
Analisi wawancara :
Gerabah
Gerabah dibuat oleh warga Desa, Jerekan, Kec. Sukodadi, Kab. Lamongan
denagan membuat barang-barang kebutuhan rumah tangga contohnya cowek, laya,
gendil, pot bunga, wajan dan patung dll. “ Apa perbedaan cowek dengan laya?” cowek
itu bentuknya kecil biasanya digunkan untuk menghaluskan bahan-bahan untuk
samabal sedangkan laya itu berbentuknya besar biasanya di gunakan untuk
menghaluskan bumbu-bumbu masakan atau juga bahan-bahan untuk samabal. Gerabah
bahanya berasal dari tanah liat dan tidak semua tanah liat digunakan untuk
membuat gerabah misalnya tanah kapur karena tidak bisa di olah dan sifatnya
tidak lunak atau tidak mudah di bentuk,
Pembuatan
gerabah dengan cara berikut ini, Proses pertama kita harus memilih tanah yang
benar-benar bagus tidak boleh memilih sembarang tanah
Proses
kedua tanah yang sudah dipilih kemudian disiram air kemudian didiamkan selama
satu hari satu malam, berfungsi agar tanah tersubut benar-benar lunak unuk
mempermudah proses pengolahan dan di keesokan harinya tanah harus kita sisir
dengan cangkul untuk mencari batu-batu yang ,masih ada dalam tanah Proses menyisir tersebut di lakukan sebanyak
3 sampai 5 kali.
Proses
ketiga tanah yang sudah diolah tersebut kita bentuk bulat seperti bola, dan
kita masukan kedalam mesin pengiling tanah biar tanah tersebut benar-benar
halus, proses penggilingan tanah dilaukuan sebanyak 3 sampai 5 kali, tanah yang
sudah dihaluskan kita bulatkan lagi seperti bola, agar kita mudah memindahkan
tanah tersebut
Proses
keempat adalah proses pembentukan segala bentuk yang kita inginkan, kita mau
membentuk cowek, layah, gendih, gendel, pot bunga wajan dan patung dll.
Proses
kelima tanah liat yang sudah di bentuk jadi ( cowek, layah, gendih, gendel, pot
bunga wajan dan patung dll ) kita jemur
di bawah terik matahari Selma 1 samapai 2 hari, biar tanah tersebut tidak
terlau lunak, berfungsi untuk kita halus dan kita simpan lagi selam satu malam
kita lakukan dalam proses penjemuran dan penghalusan selama 6 sampai 7 kali
biar barang tersebut benar-benar untuk di bakar
proses
keenam yaitu proses pembakaran, semua barang yang sudah siap dibakar kita
masukan kedalam tukung pembakaran kemudian ditata dengan rapi barang yang
berukuran besar kita letakan letakan
paling bawah dan kita kasih potongan kayu bakar diatas barang tersebut lalu
kita letakan lagi barang dengan ketinggian 1 sampai 2 meter dar mulut tukungku
pembakaran tersebut, kemudian bagian tepi-tepi di kasih lapisan tanah liat
tetapu di campur dengan jerami sampai tidak terlihat barang yang mau kita bakar
nyalakan api dengan korek proses pembakaran memakan waktu 10 sampai 12 jam biar
barang tersebut matang dan kuat tahan denagan air,
Dengan
cuaca yang tidak tentu proses pengeringan di musim hujan prosesnya sangat lama
karena tidak ada penyinaran matahari secara angsung dan sering tetupi awan-awan
yang hitam tebal sedangkan di musim kemarau penyinaran matahari secara
langsung dan tidak tertutupi awan-awan tebal, pembuatan gerabah di desa jerekan
mempunyai karywan sebanyak 10 orang lebih dengan masing-masing keahlian
minyanya di bagian pemilihan tanah laiat, pencetakan dan pembakaran dll.
Karyawan mulai kerja jam 07.30 WIB samapi istirahat pukul jam 04.00, dikatan
gerabah karena mempuyai ciri-ciri pemakaian tanah liat
dengan teknik pembakaran yang sederhana, pemasar gerabah di pasar-pasar tradisional
sangat laris tapi di zaman yang modern ini gerabah tidak begitu di butukan
karena sudah ada alat-alat yan canggi misalnya belender, open( pemanggang ) dan meji kom ( tempat memasak
nasi ).
BAB
III PENUTUP :
A.
Simpulan :
Bahwa gerabah terbuat dari tanah
liat dan teknik pembakaran yang sederhana dengan mengembangkan keahlian dan
tanah liat di bentuk dengan berbagi jenis gerabah yang di hasilkan kebanyakan
berupa peralatan rumah tangga. Dengan kegunaan
gerabah yang sangat beraneka
ragam, mulai sekedar barang hiasan ruangan, peralatan rumah tangga hingga
souvenir dengan ukuran yang sangat beragam.
B.
Saran
1.
Kita warga Indonesia wajib
mengebangkan kerajinan gerabah dank ala dengan barang-barang masa kini
2.
Gunakan
gerabah karena gerabah bisa menyerapa berbagi penyakit
0 komentar:
Posting Komentar